BERITA

Detail Berita

IN HOUSE TRAINING (IHT) LITERASI PEMBELAJARAN MENDALAM, KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL SMP NEGERI 15 LUBUKLINGGAU

Rabu, 11 Juni 2025 12:21 WIB
12 |   -

Spenlibel Juara Maju, Bermutu Sekolahnya, Berkarya Gurunya, Berjaya Siswanya

Hari Rabu, 11 Juni 2025, 09.00 s.d 12.30 WIB

1. Pembukaan (Bersama-sama mebaca bismillah)

2. Do'a (Bpk. Susilo, S.Pd)

3. Sambutan Kepala Sekolah (Bpk Agus Wahyudin, S.Ag.,M.Pd)

   a. Sambutan mengenai Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial

   b. Raport Pendidikan Sekolah yang ada peningkatan sehingga mendapatkan BOS Kinerja

4. Kegiatan IHT Oleh Narasumber Pengawas Pembina SMP Negeri 15 Lubuklinggau (Bpk Dima Sakti Mandrayuda, M.Pd)
    A. PEMBELAJARAN MENDALAM

    

   a. Pendidik haru siap berubah, pendidik harus belajar sehingga perubahan yang baru akan muncul. 

   b. Menuju Pendidikan Bermutu Untuk Semua

   c. Naskah Akademik Kecerdasan Aktifisial

   d. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

* Rekomendasi Strategis Pembelajaran Mendalam. 

Guru merupakan pelaku utama dalam menerapkan PM pada satuan pendidikan

* Mengapa perlu pembeajaran mendalam...?

      Melengkapi pendekatan pembelajaran dengan menambah karaktristik praktik pedagogi

      - Keterlibatan            - Pengembangan Budaya Belajar

      - Berkesadaran        - Pemanfaatan Teknologi Digital

      - Memuliakan           - Multi/Interdidiplin Ilmu Pengetahuan

    Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang Memuliakan dengan menekankan pada perciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

* Deplapan Dimensi Profil Kelulusan PM (deep learning).

   1. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME                         5. Kolaborasi

   2. Kewargaan                                                                                   6.  Kemandirian

   3. Penalaran Kritis                                                                            7. Kesehatan 

   4. Kreaktivitas                                                                                   8.  Komunikasi

Pembelajaran mendalam atau deep learning didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Hal itu dilakukan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Melalui pembelajaran mendalam ini, diharapkan, lulusan dapat mencapai delapan komponen dimensi profil lulusan atau kompetensi utuh. Kedelapan dimensi yang dimaksud adalah (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi.

Pertama, dimensi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal yang ingin dicapai melalui dimensi ini adalah individu atau lulusan memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, dimensi kewargaan. Capaian yang ditarget dari dimensi ini adalah lulusan memiliki rasa cinta tanah air, menaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian, tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan.

Ketiga, penalaran kritis. Capaian yang diharapkan adalah lulusan mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi.

Keempat, kreativitas. Profil lulusan yang diharapkan dari dimensi ini adalah individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.

Kelima, kolaborasi. Lulusan diharapkan menjadi individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.

Keenam, kemandirian. Lulusan mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.

Ketujuh, kesehatan. Kesehatan menggambarkan lulusan yang sehat jasmani sebagai individu yang menjalankan kebiasaan hidup sehat, memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being).

Kedelapan, komunikasi. Lulusan diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi dengan jelas serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.

 

Implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) dalam Berbagai Konteks Pendidikan

 Sumber downloadhttps://gurudikdas.dikdasmen.go.id/storage/users/3/Berita/2025/PDF/Pembelajaran%20Mendalam.pdf

 

B. PEMBELAJARAN KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL

Pembelajaran koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) adalah fokus penting dalam pendidikan modern. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan pemecahan masalah. Kurikulum Koding dan AI memperkenalkan siswa pada prinsip pemrograman dan konsep inti AI, serta memberikan dasar bagi kreativitas dan inovasi di era digital. 

poin-poin penting tentang pembelajaran koding dan AI:
Manfaat Pembelajaran Koding dan AI:
  • Meningkatkan Keterampilan:
    Pembelajaran Koding dan AI membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir komputasional, analisis data, pemecahan masalah, dan berpikir kritis. 
  • Membangun Literasi Digital:
    Pembelajaran ini mempersiapkan siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang. 
  • Memberikan Dasar untuk Inovasi:
    Dengan memahami dasar-dasar AI dan koding, siswa dapat berkontribusi dalam menciptakan teknologi baru. 
  • Memperbaiki Kemampuan Berpikir:
    Koding dan AI melatih logika dan kemampuan berpikir terstruktur. 
Pendekatan Pembelajaran Koding dan AI:
  • Kreatif dan Interaktif:
    Pembelajaran harus disajikan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. 
  • Praktis:
    Pembelajaran sebaiknya mencakup praktik koding dan penggunaan AI dalam berbagai proyek. 
  • Etika Digital:
    Pembelajaran koding dan AI perlu dilengkapi dengan pendidikan etika digital untuk memastikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab. 
Integrasi dalam Kurikulum:
  • Mata Pelajaran Terpisah:
    Koding dan AI dapat menjadi mata pelajaran terpisah atau diintegrasikan dalam mata pelajaran lain. 
  • Pelatihan Guru:
    Guru perlu dilatih untuk mengajar koding dan AI agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif. 
  • Sumber Belajar:
    Kurikulum Koding dan AI perlu dilengkapi dengan sumber belajar yang relevan dan terstruktur. 
Contoh Implementasi:
  • Permainan Koding:
    Menggunakan permainan yang melibatkan koding untuk memperkenalkan konsep pemrograman secara menyenangkan.
  • Proyek AI:
    Membangun proyek AI yang sederhana, seperti membuat bot percakapan atau sistem rekomendasi.
  • Penggunaan Alat Koding:
    Menggunakan alat-alat koding online atau offline untuk membantu siswa dalam pembelajaran. 
Pembelajaran koding dan AI adalah investasi penting untuk masa depan pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia yang unggul di era digital. 

Sumber download: https://gurudikdas.dikdasmen.go.id/news/pembelajaran-koding-dan-kecerdasan-artifisial-pada-pendidikan-dasar-dan-menengah

5. Penutup (Membaca Alhamdulillah)


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini